Kapal Bandong Meledak di Sungai Kapuas, Tujuh Korban Alami Luka Bakar
SINTANG - Warga Kota Sintang digemparkan oleh ledakan dahsyat, Senin (25/4/2016) sekitar pukul 11.00 wib. Ledakan itu berasal dari sebuah Kapal Motor Bandong yang sedang mengisi minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Berjalan (SPBB) PT. Barito Utama, Milik Hj. Tutik, di perairan Sungai Kapuas, persisnya di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir (KKH) Sintang.
Akibat ledakan itu, tujuh orang mengalami luka bakar. Satu di antara korban adalah H. Rendi, suami Hj. Tutik selaku pemilik SPBB PT. Barito Utama. Mereka segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Informasi dihimpun, kejadian itu berawal ketika sebuah Kapal Motor Bandong milik Akiong bertambat di SPBB. Kapal ini mengisi 10 drum Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk di bawa ke Merakai, Ketungau Tengah.
Usai mengisi BBM jenis solar, kapal ini melanjutkan pengisian ke BBM jenis bensin. Saat mengisi bensin inilah kapal meledak. Bahkan, dahsyatnya ledakan membuat kaca rumah milik warga sekitar pecah.
Beruntung, beberapa orang di tempat kejadian sigap melepas tali kapal yang bertambat di ponton SPBB, sehingga SPBB tidak ikut meledak.
Meski tali tambatan sudah dilepas, ledakan masih terus terjadi. Hal itu membuat kapal pecah dan sejumlah drum mengapung di sungai. Petugas yang datang tak bisa berbuat banyak. Lebih dari 30 menit api melahap isi kapal beserta minyak yang berceceran di atas sungai.
Api baru padam setelah radius lebih dari 1 kilo meter dari SPBB, yang hanyut terbawa arus.
Kastpol Air, AKP Fhari Gunawan saat dikonfirmasi, membenarkan. Peristiwa itu, Kejadian di perkirakan terjadi pada pukul. 11.00 Wib siang.
Menurut Kasat, Meledaknya kapal bandong yang di ketahui milik dari Akiong, setelah melakukan saat pengisian BBM. Pada saat melakukan pengisian tiba-tiba KM Bandung tersebut meledak dan terbakar. “Total Kerugian dari musibah ini, belum bisa di taksir,”kata Kasatpol Air, AKP, Fahri Gunawan.
Pemilik Histeris, Suami Ikut Jadi Korban
Hj. Tutik selaku pemilik SPBB PT Barito Utama dikabarkan histeris ketika mendapat informasi suaminya, Rendi, turut menjadi korban dalam peristiwa itu.
“Dapat kabar itu, mamak langsung pingsan. Bapak mengalami luka bakar sekitar 18 persen,” kata Andre, anak pemilik SPBB PT Barito Utama.
Menurut Andre, bapaknya akan dibawa ke rumah sakit di Pontianak untuk mendapat penanganan lebih serius. “Bapak kita bawa ke Pontianak,” ujarnya.
Beberapa tahun lalu, kejadian serupa pernah terjadi di SPBB PT Barito Utama.
kapuasraya.com
Comments
Post a Comment